Rabu, 12 Januari 2011

Petani Cabai Tiap Malam "Ronda" di Sawah

Sungguh ironis, harga cabai saat ini nyaris serupa harga emas, setelah melonjak drastis dan cenderung tidak wajar. Karuan saja komoditas pertanian ini sekarang menjadi incaran aksi pencurian. Termasuk yang terjadi di lahan penanaman cabai di Kabupaten Purworejo.

Sejumlah petani mengaku cabainya yang belum dipanen menjadi sasaran pencurian. Untuk menjaga tanaman cabainya, para petani di wilayah Kecamatan Pituruh dan Kecamatan Kemiri, Purworejo rela siang dan malam di lahan persawahan untuk menjaga keamanan.

"Kami harus ronda setiap malam supaya cabainya tidak dicuri maling," ujar Suhadi (29), salah satu petani di Desa Megulung Lor, Pituruh, Rabu (12/1).

Dia menyebutkan, di wilayahnya sempat terjadi pencurian cabai beberapa kali. Pemiliknya belum merasa memanen tapi saat hendak dipanen sudah hilang. "Mungkin diambil maling karena tahu harga cabai sekarang seperti inten (permata, red)," katanya.

Penjagaan tanaman cabai itu, sambungnya, dilakukan selama 24 jam nonstop. Suhadi mengatakan, kegiatan ronda itu akan terus dilakukan sampai kondisi aman dan panen cabai sudah selesai. "Kalau masih rawan akan kita jaga terus," katanya.

Sementara itu, harga jual cabai di tingkat petani sebenarnya tidak semahal di pasaran tradisional. Meroketnya harga saat ini sebenarnya lebih banyak menguntungkan para tengkulak yang sudah berhasil memainkan harga.

Dicontohkan harga cabai hijau besar yang semulai mencapai Rp 20.500 per kilogram sekarang sudah turun menjadi Rp 12.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit dalam kisaran Rp 30.000 per kilogram di tingkat petani. Harga itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga di pasaran yang menembus kisaran Rp 77.000 per kilogram.

Hal senada diungkapkan petani lainnya, Maryoto (38). Dia memperkirakan, turunnya harga cabai lantaran mulai ada lonjakan pasokan barang yang datang dari daerah lain. "Juragan cabai yang membeli produk kami mengatakan adanya pasokan yang datang dari daerah lain, sehingga mempengaruhi harga di Purworejo. Meski masih ada keuntungan, namun kami menyayangkan, sebab tidak bisa jual cabai dengan harga tinggi," imbuh Mujito (43), petani lainnya.

Sumber: Suaramerdeka

0 komentar:

About This Blog

Blog ini berisi kumpulan berita dari berbagai sumber.

Terutama yang berhubungan dengan Purworejo.

Semoga bisa membantu anda mengenal kota ini lebih dalam.

Terimakasih.

Berita Purworejo 2010 Presented By d-_-b

Back to TOP