Senin, 10 Januari 2011

Wereng Serang Pituruh, Kutoarjo dan Loano

PURWOREJO - Selain intensitas hujan tinggi yang menyebabkan meluapnya beberapa sungai di Kabupaten Purworejo dan mengakibatkan gangguan musim tanam, gangguan hama juga memiliki andil besar dalam mengganggu petani dalam merawat tanaman padi. Memasuki musim tanam bulan Oktober 2010- Maret 2011 beberapa hektare tanaman padi sempat terserang hama. Selain wereng, walang sangit, tikus dan ulat pengerek daun juga menjadi musuh nyata petani.
Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purworejo Eko Anang SW mengatakan sedikitnya 155 hektare padi jenis ketan terancam wereng di Kecamatan Pituruh dan Kutoarjo. Sementara 1.5 hektare ketan juga terintai hama wereng di Kecamatan Loano.
"Kekuatan serangan wereng memang belum termasuk parah dan mengakibatkan ancaman gagal panen (puso,red). Seperti di Loano serangan hama wereng masih masuk kategori sedang menuju berat," katanya, Sabtu (8/1) kemarin.
Dijelaskan Eko, satu rumpun tanaman padi biasanya terdiri dari 20 batang, keberadaan hewan yang berwarna coklat itu hanya ditemukan lima ekor dalam satu rumpun, dan lokasinya tidak merata, menempati spot-spot tertentu.
"Jenis padi yang rentan terhadap serangan wereng yakni jenis padi ketan. Rata-rata padi ketan yang terserang wereng sudah berumur 70 hari (menguning,red). Di Loano total luasnya hanya 1.5 hektare namun itu cukup berbahaya jika tidak segera ditanggulangi," imbuhnya.
Dinas sebetulnya sudah mengimbau dan menyarankan petani untuk tidak menanam padi jenis ketan bersamaan dengan padi jenis lainnya. Hal itu dimaksudkan untuk menimimalisir meluasnya serangan wereng. Pasalnya selain padi jenis ketan, wereng juga rentan untuk padi jenis Mentik Wangi dan Ciherang pada usia 20 - 30 hari.
"Wereng yang menyerang padi diusai kurang dari 40 hari harus cepat dikendalikan, caranya hanya dengan obat kimia (insektisida,red). Wereng biasanya muncul pada musim penghujan dengan kelembaban tinggi yakni sekitar bulan Desember - Maret," ujarnya.
Intensitas dan luas serangan hama di tahun 2010 juga lebih tinggi dibanding tahun 2009, sambung Eko, sementara melihat intensitas di awal tahun 2011 diperkirakan serangan hama (tidak hanya wereng,red) lebih meningkat. "Seperti hama tikus biasanya menyerang tanaman padi pada usia 40 - 60 hari. Selain itu juga ada walang sangit dan ulat pengerek daun," jelasnya.
Salah satu petani, Suparman, 48, warga Pacekelan, Kecamatan Bagelen menambahkan, padi yang ditanam di areal sawah seluas satu iring miliknya kini diserang ulat pengerek daun dan gulma (rumput,red).
"Upaya membasminya dengan cara disemprot, ulat menyerang daun sementara gulma membuat tanaman padi menjadi kerdil kalah dalam menyerap pupuk. Jadi rumput lebih tinggi dari padinya. Untuk menghilangkannya juga disemprot dan disiangi secara manual. Jika tidak ada gangguan hama sawah bisa menghasilkan 9 kuintal gabah sekali panen semusim," tandasnya.

Sumber: Radarjogja

0 komentar:

About This Blog

Blog ini berisi kumpulan berita dari berbagai sumber.

Terutama yang berhubungan dengan Purworejo.

Semoga bisa membantu anda mengenal kota ini lebih dalam.

Terimakasih.

Berita Purworejo 2010 Presented By d-_-b

Back to TOP