Selasa, 14 Desember 2010

Groundsill Sungai Bogowonto Jebol Lagi


Purworejo, CyberNews. Bangunan groundsill atau penahan arus sungai Bogowonto di Kelurahan Tambakrejo atau yang lebih populer dengan sebutan Buh Liwung kembali jebol setelah diterjang banjir besar. Kerusakan yang terjadi kali ini bahkan lebih parah dibandingkan kerusakan sebelumnya.

Dari pantauan, kerusakan kali ini terjadi di tiga titik sekaligus. Yakni di bekas kerusakan lama di bagian timur, bagian barat, dan di bagian sayap groundsill bagian timur yang berada tepat di bawah tiang penyangga jembatan Liwung.

Kerusakan di bangunan groundsill sebelah timur dan barat panjangnya sekitar 8 meter dengan ketinggian sekitar 2,5 meter. Kawat bronjongnya jebol sehingga material batu sungai hilang terbawa arus. Bangunan groundsill sepanjang 66,5 meter juga terdapat banyak sampah yang tersangkut. Sampah tersebut dibawa arus sungai pada saat banjir besar yang terjadi Rabu (8/12) malam.

Hasan (63), warga setempat menyebutkan, banjir yang merusak bangunan groundsill itu memang sangat besar dan meluber hingga ke atas bangunan sayap dan menerjang sejumlah pepohonan yang ada di sepanjang bantaran sungai. "Pohon yang tidak tumbang akarnya jadi kelihatan seperti itu karena tanahnya tergerus air. Sawah di bagian bawah juga terkena banjir dan rusak," katanya.

Menurut Hasan, kerusakan itu groundsill itu merupakan yang ketiga kalinya sejak dibangun tahun 2009. Kerusakan pertama terjadi di bagian timur beserta sayapnya hingga menghanyutkan sejumlah pohon kelapa. Setelah diperbaiki, tak berlangsung lama kembali terjadi kerusakan akibat banjir pada titik yang sama.

Warga khawatir, kerusakan bangunan groundsill itu bisa merembet dan mengancam tiang jembatan liwung. Jika sampai tiang jembatan tergerus, maka ancamannya jembatan bisa terputus. Padahal, jembatan itu merupakan satu-satunya akses jalan yang menghubungan wilayah Purworejo bagian timur dengan ibukota kabupaten.

Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Purworejo Ir Susanto Sp I melalui Kasi Sungai Drainase dan Sistem Informasi Slamet Supriyanto ST, menjelaskan, groundsill itu memang sangat vital, karena tanpa bangunan tersebut, arus air Sungai Bogowonto menjadi deras dan susah dikendalikan.

"Secara teknis, bangunan itu kuat. Namun, karena banyaknya sampah yang menyangkut disela-sela kawat, makin membebani groundsill, sehingga ketika ada banjir besar, bangunan jebol," ujarnya.

Dinas Pengairan sudah melakukan pengecekan ke lokasi dan segera melaporkannya ke Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO). Perbaikan kerusakan itu menjadi kewenangan BBWSO.

Sumber:Suaramerdeka

0 komentar:

About This Blog

Blog ini berisi kumpulan berita dari berbagai sumber.

Terutama yang berhubungan dengan Purworejo.

Semoga bisa membantu anda mengenal kota ini lebih dalam.

Terimakasih.

Berita Purworejo 2010 Presented By d-_-b

Back to TOP